Studio akustik pdf




















Download Lambacher Schweizer Mathematik 8 - G9. Download Madonna und wir: Bekenntnisse suhrkamp taschenbuch pdf Kerstin Grether. Download Phosphor: Teil C. Meyer pdf. Download Rothenburg o. Tauber pdf Armin Rausch. Download Unser Kaiser und Sein Volk! Eppstein, Hans Bach. Dresden: Fotografien buch. Du mich auch Hey Love buch von Levin Gabriel. Durchstarten - Deutsch - Bisherige Ausgabe: 7. Leopold Eibl. Ein Sommer in London buch von Theodor Fontane.

Elternarbeit und Behinderung: Empowerment - Inklusion - Wohlbefinden. Ergonomie am Arbeitsplatz: Mit sehr wenig, so viel bewegen buch von Sabine Blum. Erschaffe den ultimativen Tischtennisspieler: Erkenne die Geheimnisse und Tricks, die von den besten Profi-Tischtennisspielern und ihren Trainern Ernahrung und mentale Starke zu verbessern.

Es reicht! Schluss mit den falschen Vorschriften pdf download Werner Bartens. Finanzreform in der gesetzlichen Krankenversicherung und Zukunft des Risiko-Strukturausgleichs Speyerer Schriften zu Gesundheitspolitik und Gesundheitsrecht Rainer Pitschas online lesen. Fettverbrennung anregen und mehr Energie im Alltag Profi-Tipps Fixiert Pedro Kramreiter pdf online lesen. Fotoprotokolle - Seminare lebendig dokumentieren Christian Badura pdf online lesen.

Frieden im Herzen und auf der Welt. Guernica - Gernikara: Ein Reisebericht in Bildern. Gelegenheit macht Sehnsucht: Dare to Love 3 - Roman buch. Glastiere des Meeres: Rippenquallen buch. Er liebt sie, sie liebt ihn nicht. Sonderausgabe Sara Gay Forden lesen. Haltung und Zucht der Biene Enoch Zander pdf online lesen.

Hamburg preiswert reisen. Heine-Jahrbuch Jahrgang buch von Joseph A. Immer wieder Werther! In Daressalam gibt es keinen Baumarkt. Jetzt ist ein ganzes Leben: Gedichte buch von Mario Wirz. Kalifornien: Ein Reiselesebuch insel taschenbuch buch von Herbert Genzmer. Kleines Stundenbuch. Im Jahreskreis. Komm, wir spielen Ukulele! In internationaler Stimmung g' - c' - e' - a'.

Ohne CD Karl Knopf pdf online lesen. Krabben, frische Krabben! Gesellschaftswissenschaften beim ZK d. SED online lesen. Lanzarote mal Lamb lesen. Hermann Jaeger online lesen. Lernen durch Videomodellierung Autismus Konkret buch. Liebesperlen - Beate Uhse. Eine deutsche Karriere buch. Luka, der furchtlose Drachen-Reiter.

Manager und Mitarbeiter brauchen Ziele buch. Hans Wieler pdf online lesen. Lebensjahr download PDF Diverse. Mythenreiche Vorstellungswelt und ererbter Alptraum. Kondisi pekerjaan temperatur, kelembaban selama instalasi dan kesiapan lapisan penunjang dibelakangnya. Kesatuan elemen-elemen ruang pintu, jendela, lampu-lampu penerangan, kisi-kisi, radiator dan sebagainya dengan lapisan-lapisan akustik. Ketebalan dan berat. Tahanan terhadap uap lembab dan kondensasi bila ruang digunakan. Kemungkinan adanya langit-langit gantung atau ruang-ruang diisi lapisan pengisi.

Nilai insulasi termis. Daya tarik terhadap kutu vermin , kutu busuk dry rot , jamur. Kemungkinm penggantiannya kadang-kadang suatu kebutuhan sementara untuk memungkinkan pengaturan selimut isolasi.

Kebutuhan serentak akan insulasi bunyi yang cukup dalam hal langit-langit gantung dan dinding-dinding luar. Apendiks Tabel A. Dua metoda yang menarik adalah metoda tabung dan metoda ruang dengung. Pengukuran akan menunjukkan penyerapan bunyi dalam jangkauan frekuensi sekitar sampai Hz. Metoda ini tidak tepat untuk keseluruhan pengukuran koefisien penyerapan bunyi karena pembatasan-pembatasannya.

Metoda ini mengabaikan kenyataan bahwa gelombang bunyi dalam ruang menumbuk bahan penyerap bunyi dari berbagai sudut, dan selanjutnya ukuran dan cara pemasangan contoh percobaan tidak sama dengan kondisi pekerjaan sesungguhnya.

Karena alasan-aIasan ini, hasil yang diperoleh dengan metoda tabung harus digungkan untuk pekejaan teoritik, untuk pengembangan bahan-bahan akustik baru atau untuk membanding- kan bahan-bahan yang ada dan juga untuk pengendalian kualitas. Ukuran contoh percobaan dapat berkisar dari 60 sampai ft persegi 5,6 sampai 9,3 meter persegi , tergantung pada ukuran ruang dengung. Contohcontoh dicoba dengan menem- patkan mereka di lantai atau pada dinding, atau pada langit-langit ruang.

Contoh harus dipa- sang dengan cara yang sama dengan kondisi medan yang ada atau yang dirancang. Pengukuran dilakukan pada frekuensi-frekuensi wakil jangkauan frekuensi audio. Koefisien penyerapan bunyi bahan yang diukur dalam ruang dengung tidak boleh di- anggap sebagai konstanta bahan karena ia tergantung pada ukuran contoh, posisi dan distribusi dalam ruang, cara pemasangannya, dan karakteristik fisik ruang itu sendiri.

Karena itu nilai- nilai koefisiensi penyerapan bunyi yang diukur di laboratorium yang berbeda harus dibanding- kan dengan hati-hati. Harris, C. Price, AJ. Ford, R. Delany, M. Persyaratan Akustik dalam Rancangan Auditorium Railcangan macam-macam jenis auditorium teater, ruang kuliah, gereja, ruang konser, rumah opera dan gedung bioskop telah merupakan masalah yang kompleks dalam praktek arsitektur masa kini, karena di samping persyaratan keindahan, fungsional, teknik, seni dan ekonomi yang bermacam-macam serta kadang-kadang bertentangan, suatu auditorium seringkali harus menyediskan tempat bagi banyak pengu.

Lebih lanjut, standar-standar sekarang sering berarti bahwa ruang yang sama harus digunakan untuk bermacam-macam jenis acara auditorium aneka fungsi dan bahwa kapasitas ruang harus se- cara mudah disesuaikan dengan kebutuhan sesaat auditorium aneka bentuk.

Ini adalah per- syaratan yang penting, dan haruslah diingat bahwa jika penonton memasuki suatu auditorium, maka ia mempunyai hak untuk mengharapkan - di samping kualitas acaranya sendiri - ke- nyamanan, keamanan, lingkungan yang menyenangkan, penerangan yang cukup, pemandangan viewing yang memadai dan bunyi yang baik.

Kondisi mendengar dalam tiap auditorium sangat dipengaruhi oleh pertimbangan-pertim- bangan arsitektur murni, seperti bentuk ruang, dimensi, dan volume, letak batas-batas per- mukaan, pengaturan tempat duduk, kapasitas penonton, lapisan permukaan dan bahan-bahan untuk dekorasi interior. Hampir tiap rinci detail dalam ruang tertutup sedikit banyak akan menentukan penampilan akustik ruang tersehut.

Jawaban persyaratan akustik-yang memuas- kan tidak mengurangi atau bahkan membatasi kebebasan arsitek dalam merancang. Tiap masa- lah akustik dapat diatasi dengan sejumlah cara. Praktek-praktek dewasa ini dalam konstruksi dan dekorasi interior memungkiilkan prinsip-prinsip dan persyaratan akustik diterjemahkan secara memuaskan dalam bahasa arsitektur inasa kini.

Harus ada kekerasan loudness yailg cukup dalam tiap bagiail auditorium terutama di tempat-tempat duduk yang jauh. Energi bunyi hams didistribusi secara merata terdifusi dalam ruang. Karakteristik dengung optimum hams disediakan dalam auditorium untuk mcmung kinkan penerimaan bahan acara yang paling disukai oleh pcnonton dan penampilan acara yang paling efisien oleh pemain. Ruang harus bebas dari cacat-cacat akustik seperti gema, pemantulan yilng berkepan- jangan long-delayed reflections , gaung, pemusatan bunyi, distorsi, bayangan bunyi, dan resonansi ruang.

Bising dan getaran rang akan mcngganggu pendengaran atau pementasan harus di- hindari atau dikurangi dcngan cukup banyak dalam tiap bagian runng. Hilangnya energi bunyi dapat dikurangi dan kekerasan yang cukup dapat diadakan dengan cara-cara sebagai berikut. Dalam auditorium yang besar, penggunaan balkon menyebabkan lebih banyak tempat duduk mendekat ke sumber bunyi Gambar 6.

C, pusat gravitasi dacrah pendengar; D, , D,, jarak rata-rataantara sumber bunyi dan pendengar. Sumber bunyi harus dinaikkan agar sebanyak mungkin terlihat, sehingga menjamin aliran gelombang bunyi langsung yang bebas gelombang yang merambat secara langsung dari sumher bunyi tanpa pemantulan ke tiap pendengar Gambar 6.

Lantai di mana penonton duduk hams dibuat cukup landai atau miring ramped or raked , karena bunyi lebih mudah diserap biIa merambat melewati penonton dengan sinar datang miring grazing incidence. Sebagai aturan umum, dan demi keamanan, gradien sepan- jang lorong aisles lantai auditorium yang miring tidzk boleh lebih dari 1 banding 8; namun, persyaratan peraturan-peraturan bangunan daerah harus juga diperhatikan.

Walaupun lantai sepanjang lorong-lorong miring, untuk tujuan pemasangan yang praktis biasanya digunakan tangga steps yang dangkallrendah di bawah tempat duduk. Lantai penonton teater yang di- gunakan untuk pentas hidup live performances , terutama dengan panggung terbuka atau arena Bab 7 , hams dibuat bertangga Gambar 6. Gambar 6. Ini biasa- nya terjadi pada lantai yang terlampau curam, dengan hasil yang dikenal sebagai ruang yang sangat tinggi.

Kemiringan yang lebih baik dapat diperoleh dengan memperhatikan kesepakatan- kesepakatandi bawah ini: 1 menaikkan TTP bila memungkinkan, 2 mengurangi nilai x se- cukupnya dijelaskan dalam Gambar,6. Kemiringan balkon yang biasanya curam, yang mula-mula terutama dimaksudkan untuk tujuan-tujuan visual, biasanya menciptakan kondisi yang memuaskan bagi penerimaan gelom- bang bunyi langsung.

Sumber bunyi hams dikelilingi oleh permukaan-permukaan pemantul bunyi plaster, gypsum board, plywood, plexiglas, papan plastik kaku, dan lain-lain yang besar dan banyak; untuk memberikan energi bunyi pantul tambahan pada tiap bagiari daerah penonton, terutama pada tempat-tempat duduk yang jauh Gambar 6. Harus diingat bahwa akuran permukaan pemantul hams cukup besar dibandingkan dengan panjang gelombang bunyi yang akan di- pantulkan seperti yang dijelaskan dalam Bab 4 dan pemantul harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga sela gap penundaan waktu mula-mula antara bunyi langsung clan bunyi pantril pertama relatif singkat, bila mungkin tidak lebih dari 30 milisekon msek , yaitu Sudut-sudut jermukaan pemantul harus ditetapkan dengan hukum pe- mantulan bunyi dibahas dalam Bab 4 , dan langit-langit serta permukaan dinding perlu di- manfaatkan dengan baik agar diperoleh pemantulan-pemantulan bunyi yang tertunda dengan singkat dalam jumlah yang terbanyak Gambar 6.

Langit-langit dan bagian depan dinding- dinding samping auditorium selalu merupakan permukaan yang cocok untuk digunakan se- bagai pemantul bunyi.

Dalam praktek, penyatuan sistem langit-langit dan dinding pemantul yang efisien secara akustik dalam keseluruhan denah, termasuk persyaratan-persyaratan arsi- Cambar 6. Permukaan langit-langit yang dimiringkan dengan tepat potongan B lebih menyumbang pengadaan pemantulan bunyi yang berguna, yaitu, kekerasan yang cukup. Luas lantai dan volume auditorium harus dijaga agar cukup kecil, sehingga jarak yang harus ditcmpuh bunyi langsung dan bunyi pantul lebih pendek.

Tabel 6. Permukaan pemantul bunyi yang paralel horisontal maupun vertikal , terutama yang dekat dengan sumber bunyi, hams dihindari, untuk menghilangkan pemantulan kembali yang tak diinginkan ke sumber bunyi.

Penonton hams berada di daerah penonton yang menguntungkan, baik dalam hal melihat maupun mendengar. Daerah tempat duduk yang sangat lebar hams dihindari Gambar 3. Lorong antar tempat duduk jangan ditempatkan sepanjang sumbu longitudinal audi- torium, di mana kondisi melihat dan mendengar sangat baik. Keuntungan akustik yang diberi- kan oleh tempat duduk kontinental tanpa lorong longitudinal di tengah cukup jelas.

Bila di samping sumber bunyi utama yang biasanya ditempatkan di bagian depan auditorium, terdapat sumber bunyi tambahan di bagian lain ruang seperti misalnya dalam gereja , maka sumber bunyi tambahan ini hams dikelilingi juga oleh permukaan pemantul bunyi.

Dalam tiap auditorium, sebanyak mungkin energi bunyi harus dipancarkan dari semua posisi "p'engirim " ke semua daerah "penerima".

Ruang pidato 80 2,3 3,l 4,3 Ruang konser 6,2 7,81 10,8 Rumah opera 4,5 Gereja Roma Katolik 5,7 8,5 12 Gereja Protestant dan tempat ibadah 5,l 7,2 9,l Auditorium serba-guna 5,l 7,l 8,5 Gedung bioskop 2,s 3,5 5,l Cambar 6. Beauvais dan Lutignan, architects; L. Doelk, konsultan akustik.

Foto oleh Studio Bowe. Hal ini penting terutama dalam auditorium yang dirancang untuk pertunjuk- an musik atau vokal. Pemantul-pemantul bunyi yang ditempatkan dengan benar, selain menguatkan energi bunyi, juga menciptakan suatu kondisi lingkungan yang dikenal sebagai efek ruang space effect. Hal ini tercapai bila pendengar menerima bunyi dari berbagai arah. Gejala ini khas untuk ruang-ruang tertutup tetapi hilang sama sekali pada teater terbuka. Lemay, Lederc, dan Trahan, arsitek; L.

Kantor perencanaan Universitaa, J. Martineau, arsitek kepda; LL. Doelle, konsultan akuetik Foto oleh Studio Bowe. Langkah-langkah yang ditulis sejauh ini akan memperbaiki cukup banyak kadang-kadang secara mengherankan kekerasan dalam auditorium ukuran kecil daqsedang, tetapi mereka tak akan menampilkan keajaiban.

Seorang guru atau aktor dapat berbicara dengan suara sangat lemah, sehingga, bahkan pendengar di dekatnya, sulit untuk mengertinya. Karena itu langkah pertama dalam pengadaan kekerasan yang cukup hams berasal dari pementas itu sendiri: ia hams berbicara keras dan dapat dimengerti, dengan suku-suku kata yang diucapkan keras dan dapat dimengerti, dengan suku-suku kata yang di- ucapkan dengan sejelas dan serata mungkin.

Kekerasan yang baik tidak dapat diperoleh dalam auditorium tanpa bunyi yang dipancarkan dengan baik oleh sumbernya. Dalam auditorium yang besar, walaupun perhatian telah diberikan pada hal-hal yang telah dibahas sejauh ini, tingkat pembicaraan speech level sering terlampau rendah untuk kondisi mendengar yang memuaskan.

Dalam keadaan semacam itu dan juga di tempat-tempat terbuka di mana tidak ada dinding-dinding ruang untuk mengadakan pemantulan energi bunyi yang cukup, pemasangan sistem pengeras suara hampir selalu diperlukan, untuk menjamin ke- kerasan yang c-ukup dan distribusi bunyi yang baik.

Hal ini akan dibahas dalam Bab Untuk alasan biaya d m keindahan, terutama dalam ruang-ruang kecil, penggunaan per- mukaan 'tak teratur seringkali sulit. Dalam kasus-kasus seperti h i , distribusi bahan-bahan penyerap bunyi yang acak atau penggunaan bahan pemantul bunyi dan penyerap bunyi secara bergantian adalah usaha-usaha lain untuk mengadakan difusi.

Penggunaan penyebar akustik Gambar 6. Amyot dan Vagi, areitek; L. DoelIe, konsultan akustik. Beauvais dan Lusignan, arsitek; L. Doelle, kon- sultan akustik. Kraaijvangcr, Kraaijvangcr.

Kosten dan P. Foto oleh van ,uc,tele,,. Dengan perkataan lain, suatu auditorium hams bereaksi terhadap bunyi yang diinginkan seperti yang dilakukan instrumen musik, meningkatkan dan memper- panjang bunyi asli. Perpanjangan bunyi ini sebagai akibat pemantulan berulang-ulang dalam ruang tertutup setelah sumber bunyi dimatikan disebut dengung; yang memberikan pengaruh tertentu pada kondisi mendengar; seperti dijelaskan dalam Bab 4.

Karakteristik dengung optimum suatu ruang yang tergantung pada volume dan fungsi ruang, berarti 1 karakteristik RT terhadap frekuensi disukai, 2 perbandingan bunyi pantul terhadap bunyi langsung yang tiba di penonton menguntungkan, dan 3 pertumbuhan dan peluruhan bunyi optimum. Pengendalian RT merupakan langkah yang penting dalam perancangan akustik suatu auditorium, tetapi kurang penting pada analisis bentuk ruang dan distribusi pemantulan energi bunyi yang baik.

RT auditorium yang optimum dapat digambarkan oleh kumpulan kurva- kurva yang menyatakan nilai ideal sehubungan dengan volume dan fungsi ruang yang ber- sangkutan. Gambar itu berlaku untuk jang- kauan frekuensi tengah dari sampai 1. Nilai-nilai ini dapat dipakai sebagai dasar yang dapat diandalkan untuk kondisi mendengar yang baik dalam auditorium. Pengalaman menunjukkan bahwa perbedaan yang besar pada nilai RT frekuensi-frekuensi di luar frekuensi tengah akan menciptakan kondisi mendengar yang kurang memuaskan.

Bermacam-macam kulva RT terhadap frekuensi telah disarankan; biasanya dianjurkan kulva datar di atas Hz. Ini ditunjukkan dalam Gambar 6. Untuk auditorium serba-guna, kurva RT terhadap frekuensi di bawah Hz boleh berada di mana saja antara batas-batas ini.

Dalam perancangan akustik suatn auditorium, sekali RT optimu-m pada jangkauan fre- kuensi tengah dipilih dan hubungan RT terhadap frekuensi di bawah Hz ditetapkan, maka selanjutnya pengendalian dengung dilakukan dengan menetapkan jumlah penyerapan ruang total yang harus diberikan oleh lapisan-lapisan akustik, penghuni, isi ruang dan lain-lain, untuk menghasilkan nilai RT yang telah dipilih tadi.

Rumus ini juga menyata- kan bahwa RT dalam auditorium yang sama dapat diubah dengan menambah atau mengurangi volume ruang misalnya, dengan menurunkan atau menaikkan langit-langit yang dapat digerak- kan , atau dengan menggunakan penyerap variabel Bab 5. Contoh perhitungan RT diberikan dalam Bab Karena penyerapan banyak bahan dan lapisan yang digunakan dalam rancangan audi- torium biasanya berubah dengan frekuensi, maka nilai RT juga berubah dengan frekuensi.

Karena itu perlu ditetapkan dan dihitung RT untuk sejumlah frekuensi wakil pada jangkauan frekuensi audio. Seperti telah disebutkan sebelum ini, acuan nilai RT tanpa menyebutkan frekuensi umumnya berarti RT pada Hz.

Dalam memilih lapisan akustik sejumlah pertimbangan harus diperhatikan secara serentak; mereka telah didaftar dalam Bab 5. Dalam hampir semua auditorium penonton melakukan penyerapan terbanyak, yaitu se- kitar 5 sabin ft persegi 0,45 meter persegi per orang. Bila jumlah penonton sangat berfluk-. Cara paling efektif untuk mencapai ini, walaupun tentunya tidak murah, addah mengganti hilangnya penyerapan yang tadinya dilakukan oleh penonton, dengan tempat duduk empuk yang bagian bawah tempat duduknya juga menyerap.

Sebagai aturan umum, bahan penyerap bunyi harus dipasang sepanjang permukaan batas auditorium yang mempunyai kemungkinan besar menghasilkan cacat akustik seperti gema, gaung flutter echoes , pemantulan yang berkepanjangan long-delayed dan pemusatan bunyi. Lapisan akustik mula-mula hams diberikan pada dinding belakang berlawanan dengan sumber bunyi , kemudian pada bagian-bagian dinding samping yang paling jauh dari sumber bunyi atau sepanjang batas tepi langit-langit.

Tidak ada suatu dasar yang membenarkan untuk menempat- kan permukaan penyerap bunyi di. Perhitungan denpng, pemilihan dan distribusi lapisan-lapisan akustik dalam auditorium yang besar, tergantung pada seberapa pentingnya pertimbangan-pertimbangan akustik yang harus diberikan. Dalam ha1 ini biasanya dibutuhkan bantuan jasa seorang ahli akustik, untuk menghindari pemakaian lapisan-lapisan akustik yang tidak efisien dan penempatannya yang salah.

Karena dalam merancang suatu auditorium, arsitek biasanya bejuang untuk suatu peme- cahan yang individual, maka bahan penyerap bunyi standar yang komersial jarang digunakan dalam praktek. Gainbar 5. Cacat akustik yang paling sering dijumpai dan yang dapat merusak bahkan kadang-kadang menghancurkan kondisi akustik yang sebenarnya baik, akan dijelaskan secara singkat. Gema terjadi Gambar 6. Karena kecepatan bunyi adalah sekitar 1. Sebuah dinding belakang yang berhadapan dengan sumber bunyi dan memantulkan bunyi, merupakan penyebab gema yang potensial dalam suatu auditorium, kecuali bila dinding tersebut diatur secara akustik atau berada di bawah balkon yang dalam Gambar 6.

Gema tidak Lioleh dicampur-adukkan dengan dengung. Gema adalah pengulangan bunyi asli yang jelas dan sangat tak disukai; sedang dengung, sampai batas-batas tertentu, adalah per- luasan atau pemanjangan bunyi yang menguntungkan. Eliminasi permukaan-permukaan pemantulan yang berhadapan dan saling sejajar adalah salah satu cara untuk menghindari gaung. Gaung tidak akan diamati bila sumber bunyi tidak di- letakkan di antara permukaan-permukaan sejajar yang kritis. Gaung juga dapat terjadi antara permukaan-permukaan pemantul bunyi yang tidak sejajar Gambar 6.

Garnbar 6. Bila pengguna- an lapisan akustik sepanjang daerah-daerah kritis ini tidak memungkinkan, maka permukaan itu hams dibuat difusif atau miring, agar menghasilkan pemantulan yang ditunda secara singkat dan menguntungkan Gambar 6. Intensitas bunyi di titik pmas sangat tinggi dan selalu terjadi dengan kerugian pada daerah dengar lain, atau "titik mati" dead spots , di mana kondisi mendengar adalah buruk Gambar 6.

Adanya titik panas dan titik mati menyebabkan distribusi energi bunyi yang tak merata dalam ruang. Eliminasi gejala ini dalam akustik ruang adalah penting. Dinding-dinding cekung yang besar dan tak terputus, terutama yang mempunyai jari-jari kelengkungan yang besar, hams ditiadakan atau dilapisi dengan bahan penyerap bunyi yang efisicn Gambar 6.

Bila permukaan cekung yang besar tidak dapat dihindari atau pemakai- an lapisan akustik tidak memungkinkan, maka permukaan cekung ini hams diletakkan sedemi- kian rupa sehingga permukaan tersebut memusatkan bunyi di suatu daerah di luar atau di atas daerah penonton.

Pemilihan dan penlasangan sistem penguat suara yang cocok dan tepat dapat mengurangi gejala akustik gema, pemantulan yang berkepanjangan, gaung, dan pemusatan bunyi yang mB rusak, tetapi sistem tersebut tidak akan pernah dapat mengatasinya dengan sempurna. Selama rongga udara ruang yang bergandengan itu saling berhubungan, maka masuknya bunyi dengung dari ruang tetangga ke dalam auditorium akan terasa, walaupun dengung dalam auditorium tersebut telah diatur dengan baik.

Blouin, arsitek; L. Foto oleh M. Efek ruang-ruang gandeng yang tidak diinginkan dapat diatasi dengan pemisahan ruang- ruang gandeng tersebut secara akustik, dengan menyediakan RT yang hampir sama atau dengan mengurangi RT kedua ruang.

Ini dapat dihindari bila lapis- an-lapisan akustik yang digunakan mempunyai karakteristik penyerapan yang seimbang pada seluruh jangkauan frekucnsi audio. Cacat akustik ini lebih rawan dalam ruang kecil dibandingkan dengan ruang besar.

Eliminasinya penting, terutama dalam rancangan studio radio dan rekaman, di mana bunyi ditangkap oleh mikrofon. Ruang di bawah balkon semacam itu, dengan kedalaman yang melebihi dua kali tinggi harus dihindari, karena mereka akan menghalangi tempat duduk yang jauh, yang berada di bawah balkon, untuk mcnerima bunyi langsung dan bunyi pantul dalam jumlah yang cukup; dengan demikian menciptakan audibilitas yang buruk di bagian ini Gambar 6.

Paul di London; Royal 'Theatre di Copenhagen. Suatu bunyi yang sangat lembut scperti bisikan yang diucapkan di dckat kubah terscbut secara mcng- hcrankan akan tcrdengar pada sisi yang lain. Scrambi bisikan mcnycnangkan dan seringkali tidak mcrusak, tctapi ha1 ini tidak dapat dianggap scbagai sumbangan yang diinginkan bagi akustik yang baik. Pappas dan kawan-kawan, konsultan akustik. Foto oleh Studio Lausanne Co. RAIC, Nopember , halaman Doelle, L.

Newman, R. Cavanaugh: "Acoustics", in J. Callender ed. McGuinness, W. Jordan, V. Intisari Northwood, T. Northwood, T. Bila suatu ruang digunakan untuk pentas teater, penonton sepe- nuhnya berharap agar mengerti tiap kata yang diucapkan pemain.

Demikian juga dalam ruang kuliah dan ruang kelas, bila misalnya diperkenalkan istilah-istilah baru atau bahasa asing di- ucapkan, kadang-kadang oleh guru yang tidak menguasai diksi, kondisi mendengar hams cukup baik sebaik kemampuan akustiknya. Bunyi pembicaraan terdiri dari huruf hidup dan huruf mati, dijalin dari nada-nada yang menonjol ke dalam pola tersendiri yang kadang-kadang disebut formants. Formants ini, yang kebanyakan terdiri dari huruf hidup, membantu 'suara orang dengan karakteristik yang jelas, dan memberi kontribusi pada nada dasar pembicaraan.

Huruf-huruf hidup menonjolkan kuali- tas alamiah pembicaraan. Namun inteligibilitas juga tergantung pada pengenalan bunyi kon- sonan huruf mati yang benar, yang biasanya merupakan bunyi pendek dengan frekuensi yarig sangat tinggi dalam urutan yang cepat dan dengan daya akustik terbatas dibandingkan huruf hidup.

Pemeliharaan huruf hidup dan mati itu penting untuk mencapai akustik pembicaraan ang disukai. Tanpa sistem penguat suara, dan makin besar auditorium, maka makin banyak usaha yang harus diberikan pembicara agar dirinya dapat dimengerti di tiap bagian ruang, terutama pada tempat duduk yang jauh.

Dengung yang tepat menguatkan kekerasan pidato, tetapi dengung yang berlebihan me- rusak inteligibilitas karena mengaburkan dan menutup suku kata yang baru diucapkan dengan dengung suku kata yang diucapkan lebih dahulu dan masih terdengar. Pada keadaan dengung semacam itu, seorang pembicara di samping terganggu, juga akan didorong untuk berkata-kata lebih lemah dan lambat dan lebih berartikulasi daripada biasanya. Sebagai tarnbahan, perhatian khusus hams diberikan pada hal-hal berikut ini.

Dari rumus RT ternyata bahwa dengan kondisi lain yang sama, makin rendah nilai volume per tempat duduk, makin kurang lapisan akustik yang dibutuhkan untuk meng- hasilkan RT yang sama. Bunyi pembicaraan yang tak diperkuat, yang merambat secara langsung dari sumber ke pendengar hampir tak dapat dirnengerti di atas jarak sekitar 3 0 sampai 40 ft 9 sampai 12 m.

Karena itu pemantulan bunyi oleh permukaan pemantul dengan penundaan singkat perlu tiba di posisi pendengar dengan beda jejak tidak lebih dari sekitar 30 sampai 3 5 ft 9 Sam- pai 10,5 m , sesuai dengan selang penundaan waktu sekitar 30 msekon. Ini diperlukan untuk melindungi bunyi pembicaraan frekuensi tinggi, yang akan hilang kekuatannya di luar sudut ini karena sifat keterarahannya.

Dalam usaha pengadaan banyak bunyi langsung, elemen-elemen penghalang seperti kolom atau ruang di bawah balkon yang dalam, hams dihindari. Gambar 7. RT auditorium hams sedekat mungkin dengan nilai ideal seluruh jangkauan frekuensi audio, seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Namun seperti terlihat dalam gambar ini,'perlu dicatat bahwa pengadaan RT yang pendek saja tidak menjamin kondisi mendengar yang baik dalam ruang yang digunakan untuk berpidato. Lapisan akustik yang digunakan dalarn ruang hams mempunyai karakteristik penyerapan merata antara sampai 8.

Pengendalian bising adalah penting dalam rancangan akustik ruang yang digunakan untuk berpidato. Pada frekuensi dari sampai 4. Bila perbandingan sinyal terhadap bising cukup besar, maka inteli- gibilitas akan baik. Bila tingkat pembicaraan terlampau rendah, maka sebagian akan tenggelam dalam bising latar belakang dan inteligibilitas menjadi buruk.

Sulit untuk menetapkan suatu kriteria yang gamblang untuk perbandingan sinyal terhadap bising yang ideal, karena bising dengan bermacam-macam karakteristik akan menutupi bunyi pembicaraan dengan cara yang berbeda pula, tidak saja tergantung pada tingkat intensitas bising latar belakang tetapi juga pada isi informasi. Sebagai contoh, bising latar belakang yang mengganggu, dapat terdiri dari. Dalam kasus ini bising ambien yang mengganggu akan sangat mengganggu, tidak peduli betapa lembutnya bunyi pembicaraan yang masuk itu.

Tingkat bising latar belakang yang dapat diterima pada bermacam-macam ruang terdapat dalam daftar di Bab Inteligibilitas pembicaraan dalam auditorium dapat ditentukan secara kuantitatif dengan percobaan artikulasi, yang akan dibahas dalam Bab Aktor, penyanyi tunggal, pemusik, pencipta tarian, produser, penata panggung Jan teknisi teater, semua meng- harapkan perubahan besar-besaran atau paling sedikit perubahan yang sungguh-sungguh dari seorang arsitek agar dapat memenuhi konsep-konsep baru tersebut.

Dalam denah suatu auditorium teater pertimbangan-pertimbangan perancangan dan fungsi berikut ini akan mempengaruhi kondisi akustik: 1. Bentuk daerah penonton dan kapasitas tempat duduk.

Ukuran daerah pentas. Jenis dan skala produksi yang dipertimbangkan dan prioritas penggunaan. Hubungan penonton-pementas. Kapasitas tempat duduk suatu auditorium biasanya ditetapkan dari hasil perundingan antara faktor ekonomi yang menekankan tempat duduk yang banyak, dan kepuasan penonton- pementas yang menempatkan keakraban di atas kapasitas yang besar.

Makin besar kapasitas penonton, makin jauh jarak antara daerah pentas dan tempat duduk yang jauh sehingga makin sulit menyediakan kekerasan yang cukup bagi pidato tanpa sistem penguat untuk mencapai tempat duduk yang jauh ini.

Pementas yang banyak jelas membutuhkan daerah pentas dan daerah penonton yang lebih luas, yang selanjutnya menambah kesulitan untuk mengadakan energi bunyi langsung dan pantul dari tiap bagian daerah pentas ke tiap penonton.

Bila suatu teater telah dapat dipakai, pemilik biasanya tidak ragu-ragu untuk mengguna- kannya untuk bermacam-macam hal, yaitu pentas panggung hidup, konser, balet, film ata6 pertemuan sosial. Sebagai contoh, penampilan teater hidup membutuhkan RT yang singkat dan penon- ton yang relatif sedikit. Suatu konser simfoni membutuhkan RT yang jauh lebih panjang tetapi dapat menampung penonton berapa pun. Disayangkan bahwa sasaran visual dan akustik ini hams diabaikan bila auditorium digunakan untuk berbagai penggunaan, jadi mengurangi jang- kauan pengalaman akustik atau visual.

Panggung proscenium. Panggung terbuka. Panggung arena. Panggung yang dapat disesuaikan. Bentuk panggung ini dikembang- kan dari daerah pentas teater terbuka jaman Yunani dan Romawi kuno dan dirangsang oleh ketenaran opera, dengan permintaan yang terus bertambah untuk pengaturan panggung yang warna-warni. Ini memisahkan pementas dari penonton dan menyebabkan beberapa masalah akustik. Karena penonton melihat daerah pentas dari satu sisi saja, maka sukarlah untuk me- nempatkan banyak penonton dekat dengan bukaan proscenium.

Karena itu jarak antara aktor dan tempat duduk yang paling belakang seringkali sangat jauh; kepuasan akan kekerasan suara di tempat duduk yang jauh sukar diperoleh tanpa penguatan pembicaraan. Lampu-lampu penerangan, jalan masuk yang banyak kc-daerah pentas dan pengaturan panggung membuat sukar atau hampir tak mungkin untuk memperoleh ruang sekitar daerah pentas untuk menempatkan pemantul bunyi dalam jumlah yang besar dan cukup, yang penting bagi kekerasan yang cukup.

Sayap yang sangat diperlukan untuk melengkapi panggung yang besar dan peralatan penerangan yang penting untuk pengaturan produksi proscenium yang besar dan menarik, memboroskan terlampau banyak energi bunyi yang diciptakan di daerah pentas.

Dalarn usaha menempatkan penonton yang banyak dan tidak terlalu jauh dari pang- gung, satu atau beberapa balkon dapat direncanakan. Ini membutuhkan ruang vertikal yang cukup banyak. Untuk alasan ini, lantai penonton yang paling bawah ketinggian orkestra atau ruang bawah di gedung konser biasanya tidak cukup dimiringkan, dan mengakibatkan kondisi visual dan akustik yang tidak baik di sana.

Ketinggian yang besar ini menyebabkan RT yang panjang yang tak disukai. Balkon-balkon yang terlampau dalam juga menciptakan bayangan akustik. Dalam panggung akhirlujung end stage , suatu pilihan lain di samping panggung prosce- nium, daerah pentas sama lebarnya dengan bagian depan daerah penonton. Di sini pemisahan yang diutamakan antara penonton dan pemain oleh lubang proscenium kurang tampak.

Kennedy Washington, D. Center Drama Center, Opera House Sydney, Australia Dalam teater-teater dengan panggung terbuka juga disebut panggung menonjol atau panggung Elizabeth , daerah pentas utama menghadap ke penonton dan dikelilingi oleh penon- ton pada beberapa sisi.

Walaupun pemain dan penonton berada dalam ruang yang sama, be- berapa adegan dapat juga berlangsung di belakang lubang bagian belakang tembok panggung. Berkembang dari panggung Elizabeth, bentuk panggung ini menciptakan hubungan yang akrab dan kadang-kadang menakjubkan eratnya antara pemain dan penonton dan menimbulkan be- berapa masalah akustik yang serius.

Masalah pertama adalah masalah yang selalu ada pada letak panggung terbuka: penonton sampai batas tertentu mengelilingi daerah pentas, dan karena itu aktor, paling sedikit pada bagian-bagian tertentu dari sandiwara, membelakangi sebagian penonton. Seperti dijelaskan dalam Gambar 3. Foto oleh G. Foto oleh E. Stoller dan Kawan-kawan.

Semua ini secara praktis mengakibatkan I i tidak mungkin melengkapi sekeliling panggung dengan dinding-dinding pemantul bunyi. Di lain pihak, hubungan yang dekat antara pemain dan penonton mengurangi beberapa masalah akustik yang biasa ada pada teater dengan panggung proscenium. Keakraban yang ber- tambah pada panggung terbuka memungkinkan penyediaan tempat bagi banyak pengamat 1 dekat dengan panggung: 1.

Dalam teater I proscenium dengan kapasitas sama, jarak antara panggung dan tempat duduk terjauh dapat mencapai sampai ft 30 sampai 37 m. Panggung arena juga disebut panggung pusatltengah atau teater melingkar berkembang 1 dari amphiteater klasik dengan bentuk radial dan tentunya kembdi pada lingkaran orang-orang sederhana yang berkumpul sekeliling penari-penarinya.

Seperti pada panggung terbuka, bentuk I i ini menghilangkan pemisahan antara pemain dan penonton. Ketenaran panggung arena sebagi- 3 an disebabkan biaya produksi yang rendah: dekor yang sangat sederhana yang dibutuhkan, dan i tiap mang dapat menampung jenis panggung ini dengan relatif mudah.

Karena penempatan panggung arena adalah kelanjutan dari konsep panggung terbuka, masalah-masalah akustik II yang berhubungan dengan panggung terbuka, seperti yang digambarkan di atas, berlaku juga untuk panggung arena.

Saarinen dan Kawan-kawan, aristck;J. Mielziner, perancang pembantu. Dalam ketiga jenis hubungan pemain-penonton yang digambarkan sejauh ini, daerah pentas dan daerah penonton kurang lebih tetap. Lebensold, dan Sise, arsitek; N. Pappas dan Kawan-kawan,konsultan akustik. Foto oleh J. TABEL 7. Dalam prak- tek teater masa kini, dengan kebutuhan keindahan yang terus-menerus berubah, ketiga jenis hubungan pemain-penonton ini sering dianggap terlalu tradisional dan mengikat.

Perubahan fundamental makin perlu dibuat dalam hubungan antara aktor dan pengamat, tidak hanya untuk adegan tertentu tetapi beberapa kali selama periunjukan. Perubahan ini ddam teater yang dapat diubah atau teater bentuk banyak dapat dicapai dengan tangan atau alat-alat elektro-mekanis yang dapat mengatur agar letak, bentuk, dan ukuran daerah pentas dan hubungannya dengan daerah penonton dapat diubah, hampir tanpa batas.

Weese dan Kawan-kawan, arsitek. Jelaslah, perubahan secara akustik dalam rangkaian bunyi-sumber-transmisi-jejak-peqe- rima adalah perlu sesering perubahan posisi terjadi d a l m hubungan antara daerah pemain dan daerah penonton. Sebagian dapat dicapai dengan pertolongan penyerap variabel Bab 5 , yaitu dengan mengubah pemukaan-permukaan pemantul bunyi-menjadi penyerap bunyi dan - sebaliknya, sesuai kebutuhan.

Karena itu disarankan agar teater berubah dibatasi pada ruang-ruang dengan kapasitas kurang dari penonton. Dalam rancangan akustik teater, di samping persyaratan yang dijelaskan dalam Bab 6 dan bagian-bagian terdahulu dari bab ini, perhatian juga hams diberikan pada pengendalian bunyi eksterior dan bunyi interior bising langkah-langkah kaki dan bising-bising mesin.

Usaha' ini akan menambah perbandingan-sinyal-terhadap-bising,artinya ha1 ini mengurangi pengaruh bising pengganggu dalam menutupi bunyi pembicaraan yang lembut. Bila teater yang sama akan digunakan untuk produksi yang membutuhkan RT yang ber- beda, maka disarankan penggunaan penyerap variabel sekeliling daerah penonton.

Dalam usaha pengadaan bunyi langsung yang cukup bagi tiap penonton, daerah pentas panggung proscenium biasanya dinaikkan sekitar 3 ft 6 inci cm di atas ketinggian lantai penonton baris pertama. Panggung terbuka dan arena dinaikkan kurang dari ini; kadang-kadang tingginya cama dengan ketinggian lantai baris pertama.

Dalam ha1 ini, lantai penonton hams sangat dimiringkan, demi alasan visual dan akusrik. Experimental Theater Austin, Tex. Theater, Knox College Galesburg, Ill. John F. Suatu sistem penguat bunyi yang dipasang secara hati-hati, berkualitas:sangat tinggi, hampir tak dapat dihindari sangat dipejlukan dalam tiap teater dengan panggung terbuka atau arena agar mengurangi masalah - akustik yang diciptakan oleh karakteristik keterarahan -- - - - pembicaraan.

Sistem semacam itw-melibatkan rangkaiar-mikrofon sekeliling tepi panggung, digantung di atas atau tersembunyi sepanjang lantai panggung. Bila aktor menghadap ke daerah penonton tertentu, maka suaranya akan diterima oleh mikrofon-mikrofon yang diletakkan tepat di depannya dan diteruskan ke penguat suara yang memancarkan busyi ;ang diperkuat secara elektronik ke arah yang berlawanan yang telah diabaikan.

Sistem penguat suara akan diperlukan tiap teater bila kapasitas penonton melebihi sekitar sampai 1. Per- syaratan untuk bentuk dan ukuran optimum ruang, pengadaan pemantulan bunyi dengan pe- nundaan singkat yang cukup dan diarahkan dengan tepat, pengadaan RT yang singkat, elimi- nasi semua cacat akustik yang mungkin, dan pengendalian bising yang efisien, hams diamati dengan teliti.

Persyatatan optik dan akustik dalam ruang kuliah sepenuhnya sama: pembagian dah bentuk ruang yang cocok akan menunjang kondisi melihat dan kondisi mendengar yang baik. Fiet, Deschamps, dan Bartha, arsitek; L. Cambar 7. Kecepatan rambat gelombang bergantung pada kerapatan massa mediumnya.

Parameter gelombang suara. Penyimpangan tekanan medium dari kondisi seimbangnya yang terjadi akibat adanya propagasi gelombang suara. Diukur dalam satuan Pascal Pa. Parameter ini dipersepsikan oleh telinga manusia sebagai Jumlah osilasi partikel medium yang terjadi dalam setiap detik.

Diukur dalam satuan cps cycle per second atau Hertz Hz. Perbandingan antara jarak tempuh gelombang dengan waktu yang diperlukannya. Intensitas suara menggambarkan kerapatan energy suara persatuan uas persebaran. Parameter subjektif lebih banyak ditentukan oleh persepsi individu, berupa penilaian terhadap seorang pembicara oleh pendengar dengan nilai indeks antara 0 sampai Parameter subjektif meliputi intimacy, spaciousness atau envelopment, fullness, dan overal impressions yang biasanya dipakai untuk akustik teater dan concert hall Legoh, Hal ini menjadi dasar pengertian tentang adanya bising latar belakang background noise.

Bising latar belakang dapat didefinisikan sebagai suara yang berasal bukan dari sumber suarautama atau suara yang tidak diinginkan. Demikian pula, kebisingan yang datang dari luar ruangan, seperti bising lalu lintas di jalan raya, bising di area parkir kendaraan, dan seterusnya.

Bising latar belakang tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, akan tetapi dapat dikurangi atau diturunkan melalui serangkaian perlakuan akustik terhadap ruangan. Besaran bising latar belakang ruang dapat diketahui melalui pengukuran Tingkat Tekanan Bunyi TTB di dalam ruangan pada rentang frekuensi tengah pita oktaf antara 63 Hz sampai dengan 8 kHz, dimana hasil pengukuran digunakan untuk menentukan kriteria kebisingan ruang dengan cara memetakannya pada kurva kriteria kebisingan Noise Criteria — NC.

Distribusi Tingkat Tekanan Bunyi TTB Salah satu tujuan dalam mendesain ruang auditorium adalah mencapai suatu tingkat kejelasan yang tinggi sehingga diharapkan agar setiap pendengar pada semua posisi menerima tingkat tekanan bunyi yang sama.

Suara yang dipancarkan oleh pembicara atau pemusik diupayakan dapat menyebar merata dalam auditorium, agar para pendengar dengan posisi yang berbeda-beda dalam auditorium tersebut memiliki penangkapan dan pemahaman yang sama akan informasi yang disampaikan oleh pembicara maupun pemusik. Syarat agar pendengar dapat menangkap informasi yang disampaikan meskipun dalam posisi berbeda adalah selisih antara tingkat tekanan bunyi terjauh dan terdekat tidak lebih dari 6 dB.

Jika dalam suatu ruangan yang relatif kecil di mana sumber bunyi dengan tingkat suara yang normal telah mampu menjangkau pendengar terjauh, maka hampir dapat dipastikan bahwa distribusi tingkat tekanan bunyi dalam ruangan tersebut telah merata. Respon Impuls Ruang a. Waktu Dengung Reverberation Time Parameter yang sangat berpengaruh dalam desain akustik auditorium adalah waktu dengung Reverberation Time.

Hingga saat ini, waktu dengung tetap dianggap sebagai kriteria paling penting dalam menentukan kualitas akustik suatu auditorium. Selain bunyi langsung, akan muncul pula bunyi yang berasal dari pantulan tersebut. Bunyi yang berkepanjangan akibat pemantulan permukaan yang berulang- ulang ini disebut dengung. Waktu dengung adalah waktu yang dibutuhkan suatu energi suara untuk meluruh hingga sebesar sepersatujuta dari energi awalnya, yaitu sebesar 60 dB. Sabine mendefinisikan waktu dengung yaitu waktu lamanya terjadi dengung di dalam ruangan yang masih dapat didengar.

Dalam perkembangannya, waktu dengung tidak hanya didasarkan pada peluruhan 60 dB saja, tetapi juga pada pengaruh suara langsung dan pantulan awal EDT atau peluruhan-peluruhan yang terjadi kurang dari 60 dB, seperti 15 dB RT15 , 20 dB RT20 , dan 30 dB RT Waktu dengung Reverberation Time sangat menentukan dalam mengukur tingkat kejelasan speech.

Auditorium yang memiliki waktu dengung terlalu panjang akan menyebabkan penurunan speech inteligibility, karena suara langsung masih sangat dipengaruhi oleh suara pantulnya. Jordan yaitu perhitungan waktu dengung RT yang didasarkan pada pengaruh bunyi awal yaitu bunyi langsung dan pantulan-pantulan awal yaitu waktu yang diperlukan Tingkat Tekanan Bunyi TTB untuk meluruh sebesar 10 dB.

Pengukuran EDT disarankan untuk menghitung parameter subjektif seperti reverberance, clarity, dan impression. Definition atau Deutlichkeit a time window of 50 ms , D50 Definition merupakan kemampuan pendengar membedakan suara dari masing-masing instrumen dalam sebuah pertunjukan musik dalam kondisi transien, nada dasar dan harmoniknya mulai membentuk sehingga kemungkinan terjadi variasi spektrum. Definition juga merupakan kriteria dalam penentuan kejelasan pembicaraan dalam suatu ruangan dengan cara memanfaatkan konsep perbandingan energi yang termanfaatkan dengan energi suara total dalam ruangan.

D50 merupakan rasio antara energi yang diterima pada 50 ms pertama dengan total energi yang diterima. Semakin besar nilai D50 maka semakin baik pula tingkat kejelasan pembicaraan, karena semakin banyak energi suara yang termanfaatkan dalam waktu 50 ms.

Adapun kategori penilaian bagi speech intelligibility berdasarkan D50 dapat diukur seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Clarity atau Klarheitsmass C50 ; C80 Clarity diukur dengan membandingkan antara energi suara yang termanfaatkan yang datang sekitar 0. Semakin tinggi nilai C50, maka semakin pendek waktu dengung, demikian pula sebaliknya. Tingkat kejelasan pembicaraan akan bernilai baik jika C50 lebih kecil atau sama dengan -2 dB. C80 merupakan rasio dalam dB antara energi yang diterima pada 80 ms pertama dari signal yang diterima dan energi yang diterima sesudahnya.

Batas ini ditujukan untuk kejelasan pada musik. Nilai C80 adalah nilai parameter yang terukur lebih dari 80 ms, semakin tinggi nilai C80 maka suara akan semakin tidak bagus. TS Centre Time TS merupakan waktu tengah antara suara datang direct dan suara pantul early to late , semakin tinggi nilai TS maka kejernihan suara akan semakin buruk.

TS sebagai pengukur sejauh mana kejelasan sebuah suara diterima oleh pendengar, di mana semakin rendah nilai TS semakin jelas suara yang diterima.

Menurut Ribeiro , parameter objektif berupa respon impuls ruang yang meliputi waktu dengung Reverberation Time , waktu peluruhan Early Decay Time , D50 Definition , C50, C80 Clarity dan TS Centre Time memiliki standar besaran optimum tertentu yang perlu diperhatikan, pada Tabel 2.

Spaciousness atau envelopment merupakan kriteria bunyi yang seolah-olah meliputi seluruh ruang dengan merata. Sedangkan fullness of tone merupakan karakter yang mudah dikenali dalam musik, berkaitan dengan kualitas bunyi yang dihasilkan oleh instrumen musik secara memuaskan, kualitasnya sangat ditentukan oleh waktu dengung.

Overal impression merupakan penilaian rata-rata dari semua parameter yang penting. Kondisi akustik suatu pertunjukan perlu disesuaikan dengan karakter kebutuhan akustik bagi suatu pertunjukan. Namun, untuk ruang yang lebih besar, pilihan waktu dengung yang tepat perlu dikompromikan. Apabila auditorium tidak dilengkapi oleh sistem pengeras suaraelektronik elektro-akustik , sebaiknya jumlah penonton dibatasi sampai 1. Bila ruang dilengkapi dengan sistem pengeras suara elektronik, maka karakter akustikyang diinginkan dapat diatur dengan mudah, disesuaikan dengan waktu dengung yang tepat untuk kebutuhan tertentu.

Sistem tersebut dapat dipakai untuk mengubah dan menyesuaikan kondisi akustik yang dibutuhkan. Sejak ditetapkannya standar sound untuk film pada tahun oleh The Academy of Motion Picture Arts and Sciences, film seperti mendapat nafas baru. Para pembuat filmpun mulai memikirkan bagaimana instalasi suara pada bioskop. Mereka tidak hanya berkutat pada bagimana merekam suara pada filmnya, tetapi juga bagaimana suara pada film itu akan terdengar oleh penonton di dalam bioskop.

Setelah itu, berturut-turut teknologi suara untuk bioskop semakin berkembang. Dari 4 channel, bertambah menjadi 6 channel. Teknologi Dolby yang digunakan sekarang ini adalah teknologi Dolby Digital di mana suara surround sudah bisa dinikmati dengan total di sekeliling bioskop. Dolby Digital 5. Pemasangangannya kurang lebih seperti di bawah ini, 2 channel dipasang di kiri kanan depan, 1 channel di tengah depan, 2 channel surround di kanan dan kiri, juga 1 channel LFE.



0コメント

  • 1000 / 1000